1.1
TUJUAN
Setelah melakukan aktivitas ini , diharapkan
peserta didik dapat :
·
Menginvestigasi
perubahan pH larutan ketika ditambahkan sedikit asam, basa atau air .
·
Menjelaskan
pengertian larutan penyangga.
·
Menyebutkan
komponen –komponen larutan penyangga .
·
Mengelompokkan
larutan penyangga yang bersifat asam dan larutan penyangga yang bersifat basa .
·
Melakukan
eksperimen menentukan sifat larutan asam , basa dan larutan penyangga setelah
ditambah sedikit asam , basa atau air .
1.2
DASAR TEORI
Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat
mempertahankan pH tertentu terhadap usaha mengubah pH, seperti penambahan asam,
basa, ataupun pengenceran. Dengan kata lain pH larutan penyangga tidak akan
berubah walaupun pada larutan tersebut ditambahkan sedikit asam kuat, basa kuat
atau larutan tersebut diencerkan. Sebenarnya penambahan sedikit asam, basa,
atau pengenceran pada larutan penyangga menimbulkan sedikit perubahan pH
(tetapi besar perubahan pH sangatlah kecil) sehingga pH larutan dianggap tidak
bertambah atau pH tetap pada kisarannya.
Namun, jika asam atau basa ditambahkan ke larutan bukan penyangga maka
perubahan pH larutan akan sangat mencolok.
Dalam berbagai aktifitas yang melibatkan
reaksi-reaksi dalam larutan seringkali diperlukan pH yang harganya tetap.
Misalnya kita memerlukan suatu larutan dengan pH = 4 selama melakukan
percobaan, dan pH-nya tidak berubah-ubah.
Cairan dalam tubuh kita juga pH-nya harus tetap dijaga, yaitu pada harga 7,4. apabila pH-nya berubah misalnya kurang dari 7,0 atau lebih dari 7,8, hal tersebut akan sangat membahyakan bagi tubuh kita bahkan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, cairan dalam tubuh kita harus memiliki sifat sebagai larutan penyangga sehingga dapat mempertahankan pH cairan tubuh walaupun tubuh kita menerima berbagai penambahan, misalnya zat yang mengandung asam atau basa.
Cairan dalam tubuh kita juga pH-nya harus tetap dijaga, yaitu pada harga 7,4. apabila pH-nya berubah misalnya kurang dari 7,0 atau lebih dari 7,8, hal tersebut akan sangat membahyakan bagi tubuh kita bahkan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, cairan dalam tubuh kita harus memiliki sifat sebagai larutan penyangga sehingga dapat mempertahankan pH cairan tubuh walaupun tubuh kita menerima berbagai penambahan, misalnya zat yang mengandung asam atau basa.
Perubahan pH suatu sistem seringkali memberikan dampak yang tidak
diinginkan. Sebagai contoh, jika jus lemon ditambahkan ke dalam susu. Susu akan
menggumpal karena terjadi perubahan pH. Secara alami, terdapat suatu sistem
yang dapat mengatasi hal tersebut. Sistem ini dinamakan penyangga. Penyangga
mampu mempertahankan pH sistem terhadap gangguan yang dapat mengubah pH.
Penyangga alami terdapat di dalam tubuh makhluk hidup maupun di alam. Larutan
buffer mengandung zat terlarut yang bersifat sebagai penyangga. Penyangga
memiliki komponen asam dan basa. Komponen asam mengatasi kenaikan pH sedangkan
komponen basa mengatasi penurunan pH. Asam dan basa ini merupakan suatu
pasangan konjugasi.
1.3
ALAT DAN BAHAN
1.
Alat :
·
Rak tabung reaksi .
·
Tabung reaksi
·
Pipet tetes
2.
Bahan :
·
Larutan asam klorida HCl 0,01 M .
·
Larutan natrium hidroksida NaOH O,O1 M
.
·
Larutan natrium klorida NaCl 0,01 M .
·
Campuran dari larutan asam asetat CH3COOH
0,01 M dan natrium asetat CH3COONa 0,01 M .
·
Campuran dari larutan amonia NH4OH
0,O1 M dan amonium klorida NH4Cl 0,01 M.
·
Indikator universal
·
Air
·
Kertas label
1.4
CARA KERJA
Aktivitas 1 : penambahan air .
1.
Siapkan 3 buah tabung reaksi yang
bersih dan kering , masing – masing tabung reaksi diberi label 1 s.d. 3 .
2.
Ke dalam masing – masing tabung reaksi
, masukan 3 ml larutan sebagai berikut :
·
Tabung 1 : Larutan natrium klorida
NaCl 0,01 M .
·
Tabung 2 : Campuran dari larutan asam
asetat CH3COOH 0,01 M dan natrium asetat CH3COONa 0,01 M
.
·
Tabung 3 : Campuran dari larutan
amonia NH4OH 0,O1 M dan amonium klorida NH4Cl 0,01 M.
3.
Ukur Ph masing – masing larutan
menggunakan indikator universal .
4.
Tambahkan 1 ml air pada masing –
masing tabung reaksi .
5.
Ukur kembali Ph masing – masing
larutan menggunakan indikator universal .
6.
Tambahkan kembali 1 ml air ke dalam
masing – masing tabung reaksi .
7.
Ukur kembali pH masing – masing
larutan menggunakan indikator universal .
8.
Tulis data hasil pengamatan kalian
pada tabel hasil pengamatan .
Aktivitas 2 : penambahan asam .
1.
Siapkan 3 buah tabung reaksi yang
bersih dan kering , masing – masing tabung reaksi diberi label 1 s.d. 3 .
2.
Ke dalam masing – masing tabung reaksi
, masukan 3 ml larutan sebagai berikut :
·
Tabung 1 : Larutan natrium klorida
NaCl 0,01 M .
·
Tabung 2 : Campuran dari larutan asam
asetat CH3COOH 0,01 M dan natrium asetat CH3COONa 0,01 M
.
·
Tabung 3 : Campuran dari larutan
amonia NH4OH 0,O1 M dan amonium klorida NH4Cl 0,01 M.
3.
Tambahkan 5 tetes HCl 0,01 M pada
masing – masing tabung reaksi .
4.
Ukur kembali pH masing
– masing menggunakan indikator universal .
5.
Tambahkan kembali 5 tetes HCl 0,01 M
ke dalam masing – masing tabung reaksi .
6.
Ukur kembali pH masing – masing
larutan menggunakan indikator universal .
7.
Tulis data pengamatan kalian pada
tabel hasil pengamatan .
Aktivitas III : penambahan basa
1.
Siapkan 3 buah tabung reaksi yang
bersih dan kering , masing – masing tabung reaksi diberi label 1 s.d. 3 .
2.
Ke dalam masing – masing tabung reaksi
, masukan 3 ml larutan sebagai berikut :
·
Tabung 1 : Larutan natrium klorida
NaCl 0,01 M .
·
Tabung 2 : Campuran dari larutan asam
asetat CH3COOH 0,01 M dan natrium asetat CH3COONa 0,01 M .
·
Tabung 3 : Campuran dari larutan amonia
NH4OH 0,O1 M dan amonium klorida NH4Cl 0,01 M.
3.
Tambahkan 5 tetes pH NaOH 0,01 M pada
masing – masing tabung reaksi .
4.
Ukur kembali pH masing – masing
larutan menggunakan indikator universal .
5.
Tambahkan kembali 5 tetes NaOH 0,01 M
ke dalam masing – masing tabung reaksi .
6.
Ukur kembali pH masing – masing
larutan menggunakan indikator universal .
7.
Tulis data pengamatan kalian pada
tabel hasil pengamatan .
1.5
Hasil pengamatan
Nomor
Tabung
|
Larutan
|
pH mula -mula
|
Penambahan air
|
Penambahan
HCl 0,01 M
|
Penambahan
NaOH 0,01 M
|
|||
1 ml
|
2 ml
|
5 tetes
|
10 tetes
|
5 tetes
|
10 tetes
|
|||
1.
|
Larutan NaCl 0,01 M .
|
7
|
7
|
6
|
6
|
6
|
6
|
6
|
2.
|
3 ml campuran CH3COOH 0,01 M dan CH3COONa
0,01 M .
|
4,2
|
4,5
|
4,5
|
4,5
|
3,6
|
4,2
|
4,2
|
3.
|
3ml campuran NH4OH 0,O1 M
dan NH4Cl 0,01 M
|
7,5
|
8
|
8,5
|
7,4
|
7,5
|
7,5
|
7,5
|
1.6
Analisis
1.
Bandingkan nilai pH larutan – larutan
di atas setelah penambahan 5 – 10 tetes asam dan basa , serta penambahan 1
sampai 2 ml air . bagaimanakah pH larutan tersebut setelah ditambahkan asam ,
bas atau air ?
pH nya relatif tetap .
2.
Apabila larutan yang pH nya relatif
tetap merupakan larutan penyangga , maka manakah yang merupakan larutan
penyangga dan bukan larutan penyangga ?
-
Yang termasuk larutan penyangga adalah larutan
NaCl 0,01 M , CH3COOH 0,01 M dan CH3COONa 0,01 M , NH4OH
0,O1 M dan NH4Cl 0,01 M.
-
Tidak ada larutan yang bukan penyangga
.
3.
Apabila larutan yang pH nya relatif
tetap merupakan larutan penyangga maka jelaskan pengertian dari larutan
penyangga ?
Larutan penyangga adalah larutan yang
dapat mempertahankan nilai pH nya setelah ditambahkan sedikit asam kuat , basa
kuat atau air .
4.
Apabila larutan penyangga yang
memiliki pH kurang dari 7 disebut larutan penyangga yang bersifat asam ,
manakah diantara larutan – larutan diatas yang termasuk larutan penyangga yang
bersifat asam ?
-
Larutan NaCl 0,01 M yang ditambahkan 2
ml air , ditambahkan HCl 0,01 M dan ditambahkan NaOH 0,01 M .
-
3 ml campuran dari CH3COOH
0,01 M dan CH3COONa 0,01 M yang ditambahkan air , ditambahkan HCl 0,01 M , lalu ditambahkan
NaOH 0,01 M .
5.
Berdasarkan jawaban pertanyaan nomor 3
, sebutkan komponen penyusun larutan penyangga yang bersifat asam ?
Asam lemah dan basa konjugasi .
6.
Jika larutan penyangga yang memiliki
pH lebih dari 7 disebut larutan penyangga yang bersifat basa, manakah diantara
larutan – larutan di atas yang termasuk larutan penyangga yang bersifat basa ?
Campuran dari CH3COOH 0,01
M dan CH3COONa 0,01 M .
7.
Berdasarkan jawaban pertanyaan nomor 5
, sebutkan komponen penyusun larutan penyangga yang bersifat basa ?
Basa lemah dan asam konjugasi .
1.7
kesimpulan
Ø
larutan penyangga adalah larutan yang
dapat mempertahankan nilai pH nya setelah ditambahkan sedikit asam kuat , basa
kuat atau air .
Ø
larutan penyangga yang bersifat asam
adalah larutan penyangga yang dapat mempertahankan nilai pH pada daerah pH
kurang dari 7 ketika terjadi penambahan
sedikit asam kuat , basa kuat atau air .
Ø
larutan penyangga yang bersifat basa
adalah larutan penyangga yang dapat mempertahankan nilai pH lebih besar dari 7
ketika terjadi penambahan sedkit asam kuat , basa kuat dan air .
gambar dari percobaan
0 Response to "Contoh Laporan Praktikum Sifat Larutan Penyangga"
Posting Komentar